Burung Maleo Burung Asli Indonesia yang Terancam Punah
Burung maleo adalah burung asli asal Indonesia yang dapat ditemukan di hutan tropis dataran
rendah pulau Sulawesi khususnya daerah Sulawesi Tengah, yaitu di daerah Kabupaten
Sigi (Desa Pakuli dan sekitarnya) dan Kabupaten Bangga. Burung ini besarnya seukuran
ayam dewasa tapi ukuran telornya 5 kali lipat lebih besar dari telor ayam yang
populasinya terancam punah oleh sebab itu sejak tahun 1972 spesies burung ini telah
dilindungi oleh pemerintah Indonesia. Karena semakin berkurangnya habitat juga faktor yang lainnya adalah tingkat
kematian burung ini yang tinggi
dan diburu di beberapa daerah, Maleo dievaluasi sebagai terancam punah pada
IUCN Red List.
Seperti Apa Burung Maleo Itu
Ada yang menarik perhatian dari burung maleo yaitu
saat baru menetas anak burung ini sudah bisa terbang. Ukuran telur burung maleo
beratnya 240 gram hingga 270 gram per butirnya, ukuran rata-rata 11 cm, dan
perbandingannya sekitar 5 hingga 8 kali lipat dari ukuran telur ayam. Namun
saat ini mulai terancam punah karena habitat yang semakin sempit dan
telur-telurnya yang diambil oleh manusia. Diperkirakan jumlahnya kurang dari
10.000 ekor saat ini.
Burung ini memiliki bulu berwarna hitam, kulit
sekitar mata berwarna kuning, iris mata merah kecoklatan, kaki abu-abu, paruh
jingga dan bulu sisi bawah berwarna merah-muda keputihan. Di atas kepalanya
terdapat tanduk atau jambul keras berwarna hitam. Jantan dan betina serupa. Biasanya
betina berukuran lebih kecil dan berwarna lebih kelam dibanding burung jantan.
Burung maleo adalah monogami spesies. Burung langka ini biasanya diam dan cenderung pemalu tapi terutama di sekitar lokasi sarang dapat memancarkan suara cukup keras luar biasa termasuk ringkikan keras ini terjadi ketika dalam perselisihan, suaranya seperti suara kwek bebek .
Habitat dan Makanan Burung Maleo
Burung maleo bersarang di daerah pasir yang terbuka,
daerah sekitar pantai gunung berapi dan daerah-daerah yang hangat dari panas
bumi untuk menetaskan telurnya yang berukuran besar, mencapai lima kali lebih besar dari telur ayam.
Setelah menetas, anak Maleo menggali jalan keluar dari dalam tanah dan
bersembunyi ke dalam hutan. Berbeda dengan anak unggas pada umumnya yang pada
sayapnya masih berupa bulu-bulu halus, kemampuan sayap pada anak maleo sudah
seperti unggas dewasa, sehingga ia bisa terbang, hal ini dikarenakan nutrisi yang terkandung di dalam telur maleo lima kali lipat dari telur biasa, anak
maleo harus mencari makan sendiri dan menghindari hewan pemangsa, seperti ular,
kadal, kucing, babi hutan dan burung elang.
Burung maleo
suka memakan aneka biji-bijian, buah-buahan, semut, kumbang serta berbagai
jenis hewan kecil.
Referensi
Maleo. http://en.wikipedia.org/wiki/Maleo. ( 1 mei
2014 )
Maleo Senkawor. http://id.wikipedia.org/wiki/Maleo_senkawor.
( 1 mei 2014 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar