Mengenal Pohon Jati Penghasil Kayu Terbaik
Pohon jati adalah jawaban dari mayoritas dari benak orang-orang apabila ditanya tentang pohon yang
menghasilkan kayu yang berkualitas tinggi , juga akan menghubungkan pohon ini
dengan harga yang mahal dan langka karena pertumbuhan pohon ini lambat sehingga
belum bisa memenuhi permintaan atas kayu jati yang tinggi. Karena kayu jati
harganya sangat mahal maka ini membuat peluang bagi pembalak liar yang semakin
mengkhawatirkan dari kelas amatir sampai kelas kakap untuk melakukan ilegal
logging yang targetnya tidak hanya jenis kayu ini saja yang tentu saja akan
berdampak pada keseimbangan ekosistem dan lingkungan apalagi belum adanya
tindakan-tindakan dan hasil yang maksimal terutama dari kementerian perhutanan untuk
mencegah agar hutan-hutan di Indonesia aman dan lestari sehingga ada opini dan
usulan dari beberapa pihak untuk membubarkan kementerian perhutanan.
Seperti Apa Pohon Jati Itu
Umumnya ukuran daun besar, bulat telur terbalik, berhadapan, dengan tangkai yang sangat pendek. Daun pada anakan pohon berukuran besar, sekitar 60-70 cm × 80-100 cm; sedangkan pada pohon tua menyusut menjadi sekitar 15 × 20 cm. Berbulu halus dan mempunyai rambut kelenjar di permukaan bawahnya. Daun yang muda berwarna kemerahan dan mengeluarkan getah berwarna merah darah apabila diremas. Ranting yang muda berpenampang segi empat, dan berbonggol di buku-bukunya.
Pohon jati mempunyai bunga majemuk terletak dalam malai besar, 40 cm × 40 cm atau lebih besar, berisi ratusan kuntum bunga tersusun dalam anak payung menggarpu dan terletak di ujung ranting; jauh di puncak tajuk pohon. Taju mahkota 6-7 buah, keputih-putihan, 8 mm. Berumah satu. Buahnya berbentuk bulat agak gepeng, 0,5 – 2,5 cm, berambut kasar dengan inti tebal, berbiji 2-4, tetapi umumnya hanya satu yang tumbuh. Buah tersungkup oleh perbesaran kelopak bunga yang melembung menyerupai balon kecil. Nilai Rf pada daun jati sendiri sebesar 0,58-0,63.
Pohon jati yang dianggap baik adalah pohon yang bergaris
lingkar besar, berbatang lurus, dan sedikit cabangnya. Kayu jati terbaik
biasanya berasal dari pohon yang berumur lebih daripada 80 tahun. Jati dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan curah
hujan 1 500 – 2 000 mm/tahun dan suhu 27 – 36 °C baik di dataran rendah
maupun dataran tinggi. Tempat yang paling baik untuk pertumbuhan jati adalah
tanah dengan pH 4.5 – 7 dan tidak dibanjiri dengan air. Jati memiliki daun berbentuk elips yang lebar
dan dapat mencapai 30 – 60 cm saat dewasa.
Pohon jati biasanya diproduksi secara konvensional
dengan menggunakan biji. Akan tetapi produksi bibit dengan jumlah besar dalam
waktu tertentu menjadi terbatas karena adanya lapisan luar biji yang keras. Beberapa alternatif telah dilakukan untuk
mengatasi lapisan ini seperti merendam biji dalam air, memanaskan biji dengan
api kecil atau pasir panas, serta menambahkan asam, basa, atau bakteri. Akan
tetapi alternatif tersebut masih belum optimal untuk menghasilkan jati dalam
waktu yang cepat dan jumlah yang banyak.
Kelebihan dan Manfaat kayu Jati
Sekalipun relatif mudah diolah, kayu dari pohon jati terkenal sangat kuat dan awet, serta tidak mudah berubah bentuk oleh perubahan cuaca. Atas alasan itulah, kayu jati digunakan juga sebagai bahan dok pelabuhan, bantalan rel, jembatan, kapal niaga, dan kapal perang. Tukang kayu di Eropa pada abad ke-19 konon meminta upah tambahan jika harus mengolah jati. Ini karena kayu jati sedemikian keras hingga mampu menumpulkan perkakas dan menyita tenaga mereka. Manual kelautan Inggris bahkan menyarankan untuk menghindari kapal jung Tiongkok yang terbuat dari jati karena dapat merusak baja kapal marinir Inggris jika berbenturan.
Manfaat Pohon Jati
Pohon jati mempunyai banyak manfaat selain secara utuh dan bagian kayunya juga bagian-bagian lainnya diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Secara utuh pohon jati yang tumbuh di hutan sangat bermanfaat melindungi tanah dari erosi oleh air dan untuk mencegah banjir. Juga membuat adanya keseimbangan ekosistem dan lingkungan.
2. Ranting-ranting jati yang tak
lagi dapat dimanfaatkan untuk mebel, dimanfaatkan sebagai kayu bakar kelas
satu. Kayu jati menghasilkan panas yang tinggi, sehingga dulu digunakan sebagai
bahan bakar lokomotif uap. Cabang dan ranting jati juga dimanfaatkan menjadi
bahan bakar bagi banyak rumah tangga di desa hutan jati.
3. Akar berguna sebagai pewarna.
Sekitar abad ke-17, warga Sulawesi Selatan menggunakan akar jati untuk mewarnai
anyaman. Warna yang dihasilkan adalah kuning dan kuning agak kecoklatan.
4. Sudah lama daun jati dimanfaatkan
secara tradisional di Jawa sebagai pembungkus, termasuk pembungkus makanan
contohnya nasi jamblang di Cirebon yang dipercaya akan membuat nasi menjadi
lebih nikmat juga banyak digunakan di Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur
sebagai pembungkus tempe.
5. Kulit pohon jati sering
dimanfaatkan terutama di daerah pedesaan
dan daerah sekitar hutansebagai bahan dinding rumah mereka. Cabang dan ranting
jati menjadi bahan bakar bagi banyak rumah tangga di desa hutan jati.
Referensi
Jati.http://id.wikipedia.org/wiki/Jati ( 12 mei 2014 )
Baca juga artikel tentang salah satu hewan yang dibenci manusia yaitu Kecoa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar