Capung Serangga Predator yang Canggih
Capung
adalah serangga yang sangat familier dengan kita selain kupu-kupu dan lebah,
perannya sangat penting bagi manusia yaitu mengontrol populasi nyamuk dan lalat
yang kita tahu bahwa kedua serangga ini bertanggung jawab akan beberapa
penyakit bagi manusia seperti sakit
perut, demam berdarah dan lain sebagainya, selain peran capung adalah sebagai
predator bagi nyamuk dan lalat juga karena bentuk fisiknya yang indah oleh
karena itu manusia sangat menyukai serangga ini dan tidak pernah menganggap
sebagai penggangu dan hama.
Seperti Apa Capung Itu
Capung adalah kelompok
serangga yang tergolong ke dalam bangsa Odonata. Serangga ini sangat suka
berada di sekitar air seperti danau, sawah, sungai dan lain sebagainya karena
merupakan tempat mereka bertelur dan menghabiskan masa pra-dewasa anak-anaknya.
Capung mempunyai
sayap bagian depan lebih panjang daripada sayap capung bagian belakang.
Bentuk sayap seperti ini membuat capung dapat terbang sangat cepat hingga 50
km/jam dan dapat melakukan berbagai manuver di udara mulai dari bergerak ke
samping, belakang sampai menyusuri suatu permukan benda. Kelihaiannya dalam
terbang tersebut menobatkan mereka sebagai serangga tercepat yang ada di bumi.
Capung memliki mata yang besar dengan ribuan lensa
yang bersegi-segi seperti pada lebah. Dengan mata yang besar dan bersegi-segi
tersebut, capung dapat melihat ke segala arah. Hal inilah yang membuat kita
agak kesulitan ketika ingin menangkap serangga ini walaupun dari belakangnya
sekalipun.
Capung adalah
serangga golongan Odonata dengan lebih dari 5000 spesies berbeda yang tersebar
di seluruh penjuru dunia. Di Amerika Serikat saja terdapat lebih dari 400
spesies, apalagi Indonesia yang luas ini pasti lebih banyak spesies capung yang
hidup. Tapi yang dikenal adalah 2 spesies capung yaitu :
1.Capung biasa (subordo Anisoptera) yang umumnya bertubuh relatif besar dan
hinggap dengan sayap terbuka atau terbentang ke samping.
2.capung jarum (subordo Zygoptera) yang umumnya
bertubuh kecil (meskipun ada beberapa jenis yang agak besar), memiliki abdomen
yang kurus ramping mirip jarum, dan hinggap dengan sayap-sayap tertutup, tegak
menyatu di atas punggungnya.
Habitat dan Perilaku Capung
Capung biasa dan capung jarum menyebar luas, di hutan-hutan, kebun, sawah, sungai dan danau, hingga ke pekarangan rumah dan lingkungan perkotaan. Ditemukan mulai dari tepi pantai hingga ketinggian lebih dari 3.000 m dibawah permukaan laut. Beberapa jenisnya, umumnya jenis capung, merupakan penerbang yang kuat dan luas wilayah jelajahnya. Beberapa jenis yang lain memiliki habitat yang spesifik dan wilayah hidup yang sempit. Capung jarum biasanya terbang dengan lemah, dan jarang menjelajah jauh.
Siklus hidup capung, dari telur hingga mati setelah dewasa, bervariasi antara enam bulan hingga maksimal enam atau tujuh tahun. Capung meletakkan telurnya pada tumbuhan-tumbuhan yang berada di air. Ada jenis yang senang dengan air menggenang, namun ada pula jenis yang senang menaruh telurnya di air yang agak deras. Setelah menetas, tempayak (larva) capung hidup dan berkembang di dasar perairan, mengalami metamorfosis menjadi nimfa, dan akhirnya keluar dari air sebagai capung dewasa.
Sebagian besar siklus hidup capung dihabiskan dalam bentuk nimfa, di bawah permukaan air, dengan menggunakan insang internal untuk bernapas. Tempayak dan nimfa capung hidup sebagai hewan karnivora yang ganas. Nimfa capung yang berukuran besar bahkan dapat memburu dan memangsa berudu dan anak ikan. Setelah dewasa, capung hanya mampu hidup maksimal selama empat bulan.
Capung adalah predator yang canggih dan efektif dengan 95 persen perburuannya berhasil dengan mulus, ini disebabkan karena punya kemampuan melayang-layang di udara, menyelam di air, terbang mundur dan terbalik, berputar 360 derajat dengan tiga kali kepakan sayap, dan mencapai kecepatan 30 mil per jam--luar biasa untuk seekor artropoda. bahkan ada yang menarik dari cara capung berburu mangsa yaitu setelah mangsanya disergap capung akan makan sembari terbang yang biasanya bagi predator yang lain yang bisa terbang akan memakan setelah hinggap di pohon atau dilakukan disarang mereka.
Referensi
Capung.http://id.wikipedia.org/wiki/Capung. ( 2 mei 2014 )
Dan berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar