Kukang Binatang yang Terancam Punah
Kukang adalah salah satu binatang
yang dijadikan target untuk diburu dan dijual untuk menghasilkan sejumlah rupiah,
mengapa hal ini masih terus terjadi karena ada hukum ekonomi dimana ada
permintaan maka akan ada penjualan yaitu para penggemar binatang peliharaan
yang banyak tertarik untuk menjadikan binatang ini peliharaan karena binatang
ini wajahnya lucu dan bentuk fisiknya tidak besar sehingga bisa dibawa kemana-mana,
tidak ribet karena binatang ini pergerakannya lambat. Ada satu hal lagi yang
membuat kukang akan semakin langka yaitu di bagian
Asia ada keyakinan bahwa
binatang ini mampu menyembuhkan lebih dari 100
penyakit kalau hal ini masih dipercaya dan di gunakan dari
generasi ke generasi maka kepunahan
kukang akan benar-benar terjadi.
Seperti Apa Kukang Itu
Kukang dengan nama ilmiah Nycticebus Coucang adalah primata yang langka yang tersebar di Malaysia bagian barat, selatan Thailand,Singapura
dan di Indonesia satwa ini dapat ditemukan di Sumatera, Jawa dan
Kalimantan.
kukang memiliki lingkaran hitam di
sekitar mata yang besar, hidung putih dengan strip putih yang meluas ke dahi
dan garis hitam yang membentang dari bagian belakang kepala sepanjang tulang
belakang . kukang dewasa memiliki ukuran antara 27 dan 38
cm dan umumnya jantan mempunyai berat 680 gram dan umumnya betina mempunyai berat badan 625 gram.
Habitat dan Makanan Kukang
Kukang menyukai hidup di hutan hujan tropis karena mudahnya untuk beradaptasi dimana habitatnya banyak pohon dimana mereka bisa bergelantungan
dan untuk tempat tidur yang nyaman juga tersedia banyak sumber makanan. Kukang adalah binatang yang aktif dimalam hari. Siang hari waktunya
dihabiskan dengan istirahat dan tidur. pada malam hari binatang ini sibuk
mencari makan, menu makanan utama kukang adalah serangga dan buah, mereka juga
memakan telor burung dan beberapa hewan kecil.
Baca juga artikel tentang fakta menarik si raja hutan Singa
Baca juga artikel tentang fakta menarik si raja hutan Singa
Referensi
Sunda Slow Loris. http://en.wikipedia.org/wiki/Sunda_slow_loris. ( 18 april
2014 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar