Senin, 12 Mei 2014

Pohon Jati



Mengenal Pohon Jati Penghasil Kayu Terbaik


Pohon jati adalah jawaban dari mayoritas dari benak orang-orang apabila ditanya tentang pohon yang menghasilkan kayu yang berkualitas tinggi , juga akan menghubungkan pohon ini dengan harga yang mahal dan langka karena pertumbuhan pohon ini lambat sehingga belum bisa memenuhi permintaan atas kayu jati yang tinggi. Karena kayu jati harganya sangat mahal maka ini membuat peluang bagi pembalak liar yang semakin mengkhawatirkan dari kelas amatir sampai kelas kakap untuk melakukan ilegal logging yang targetnya tidak hanya jenis kayu ini saja yang tentu saja akan berdampak pada keseimbangan ekosistem dan lingkungan apalagi belum adanya tindakan-tindakan dan hasil yang maksimal terutama dari kementerian perhutanan untuk mencegah agar hutan-hutan di Indonesia aman dan lestari sehingga ada opini dan usulan dari beberapa pihak untuk membubarkan kementerian perhutanan.

manfaat pohon jati


Seperti Apa Pohon Jati Itu


Pohon Jati dengan nama ilmiah Tectona grandis adalah sejenis pohon penghasil kayu berkualitas tinggi di antara jenis kayu lainnya. Pohon ini dapat tumbuh tinggi selama ratusan tahun dengan ketinggian 40-45 meter dan diameter 1,8-2,4 meter namun, pohon jati rata-rata mencapai ketinggian 9-11 meter, dengan diameter 0,9-1,5 meter dengan batang lurus berdaun besar yang luruh di musim kemarau.

Umumnya ukuran daun besar, bulat telur terbalik, berhadapan, dengan tangkai yang sangat pendek. Daun pada anakan pohon berukuran besar, sekitar 60-70 cm × 80-100 cm; sedangkan pada pohon tua menyusut menjadi sekitar 15 × 20 cm. Berbulu halus dan mempunyai rambut kelenjar di permukaan bawahnya. Daun yang muda berwarna kemerahan dan mengeluarkan getah berwarna merah darah apabila diremas. Ranting yang muda berpenampang segi empat, dan berbonggol di buku-bukunya.

Pohon jati mempunyai bunga majemuk terletak dalam malai besar, 40 cm × 40 cm atau lebih besar, berisi ratusan kuntum bunga tersusun dalam anak payung menggarpu dan terletak di ujung ranting; jauh di puncak tajuk pohon. Taju mahkota 6-7 buah, keputih-putihan, 8 mm. Berumah satu. Buahnya berbentuk bulat agak gepeng, 0,5 – 2,5 cm, berambut kasar dengan inti tebal, berbiji 2-4, tetapi umumnya hanya satu yang tumbuh. Buah tersungkup oleh perbesaran kelopak bunga yang melembung menyerupai balon kecil. Nilai Rf pada daun jati sendiri sebesar 0,58-0,63.

Pohon jati yang dianggap baik adalah pohon yang bergaris lingkar besar, berbatang lurus, dan sedikit cabangnya. Kayu jati terbaik biasanya berasal dari pohon yang berumur lebih daripada 80 tahun. Jati dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan 1 500 – 2 000 mm/tahun dan suhu 27 – 36 °C baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Tempat yang paling baik untuk pertumbuhan jati adalah tanah dengan pH 4.5 – 7 dan tidak dibanjiri dengan air.  Jati memiliki daun berbentuk elips yang lebar dan dapat mencapai 30 – 60 cm saat dewasa.

Pohon jati biasanya diproduksi secara konvensional dengan menggunakan biji. Akan tetapi produksi bibit dengan jumlah besar dalam waktu tertentu menjadi terbatas karena adanya lapisan luar biji yang keras. Beberapa alternatif telah dilakukan untuk mengatasi lapisan ini seperti merendam biji dalam air, memanaskan biji dengan api kecil atau pasir panas, serta menambahkan asam, basa, atau bakteri. Akan tetapi alternatif tersebut masih belum optimal untuk menghasilkan jati dalam waktu yang cepat dan jumlah yang banyak.

Kelebihan dan Manfaat kayu Jati


Kayu dari pohon jati merupakan jenis kayu terbaik karena kekuatan, keawetan dan keindahannya. Secara teknis, kayu jati memiliki kelas kekuatan dan kelas keawetan  terbaik. Kayu ini sangat tahan terhadap serangan rayap. Meskipun keras dan kuat, kayu jati mudah dipotong dan dikerjakan, sehingga disukai untuk membuat furniture dan ukir-ukiran. Kayu yang diampelas halus memiliki permukaan yang licin dan seperti berminyak. Pola-pola lingkaran tahun pada kayu teras nampak jelas, sehingga menghasilkan gambaran yang indah. Dengan kehalusan tekstur dan keindahan warna kayunya, jati digolongkan sebagai kayu mewah. Oleh karena itu, jati banyak diolah menjadi mebel taman, mebel interior, kerajinan, panel, dan anak tangga yang berkelas.

Sekalipun relatif mudah diolah, kayu dari pohon jati terkenal sangat kuat dan awet, serta tidak mudah berubah bentuk oleh perubahan cuaca. Atas alasan itulah, kayu jati digunakan juga sebagai bahan dok pelabuhan, bantalan rel, jembatan, kapal niaga, dan kapal perang. Tukang kayu di Eropa pada abad ke-19 konon meminta upah tambahan jika harus mengolah jati. Ini karena kayu jati sedemikian keras hingga mampu menumpulkan perkakas dan menyita tenaga mereka. Manual kelautan Inggris bahkan menyarankan untuk menghindari kapal jung Tiongkok yang terbuat dari jati karena dapat merusak baja kapal marinir Inggris jika berbenturan.

Manfaat Pohon Jati


Pohon jati mempunyai banyak manfaat selain secara utuh dan bagian kayunya juga bagian-bagian lainnya diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Secara utuh pohon jati yang tumbuh di hutan sangat bermanfaat melindungi tanah dari erosi oleh air dan untuk mencegah banjir. Juga membuat adanya keseimbangan ekosistem dan lingkungan.

2. Ranting-ranting jati yang tak lagi dapat dimanfaatkan untuk mebel, dimanfaatkan sebagai kayu bakar kelas satu. Kayu jati menghasilkan panas yang tinggi, sehingga dulu digunakan sebagai bahan bakar lokomotif uap. Cabang dan ranting jati juga dimanfaatkan menjadi bahan bakar bagi banyak rumah tangga di desa hutan jati.

3. Akar berguna sebagai pewarna. Sekitar abad ke-17, warga Sulawesi Selatan menggunakan akar jati untuk mewarnai anyaman. Warna yang dihasilkan adalah kuning dan kuning agak kecoklatan.

4. Sudah lama daun jati dimanfaatkan secara tradisional di Jawa sebagai pembungkus, termasuk pembungkus makanan contohnya nasi jamblang di Cirebon yang dipercaya akan membuat nasi menjadi lebih nikmat juga banyak digunakan di Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur sebagai pembungkus tempe.

5. Kulit pohon jati sering dimanfaatkan  terutama di daerah pedesaan dan daerah sekitar hutansebagai bahan dinding rumah mereka. Cabang dan ranting jati menjadi bahan bakar bagi banyak rumah tangga di desa hutan jati.

Referensi
Jati.http://id.wikipedia.org/wiki/Jati ( 12 mei 2014 )

Baca juga artikel tentang salah satu hewan yang dibenci manusia yaitu Kecoa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar