Kamis, 08 Mei 2014

Ngengat



Sekilas Mengenal Ngengat yang Suka Makan Pakaian


Ngengat adalah serangga yang sering disangka kupu-kupu dan menganggap binatang ini adalah jenis kupu-kupu yang jelek padahal yang sebenarnya adalah kedua serangga sama-sama termasuk ke dalam Ordo Lepidoptera. The Encyclopedia of Insects menyatakan bahwa ada 150.000 hingga 200.000 spesies Lepidoptera yang diketahui. Namun dari jumlah tersebut  hanya 10 persen saja yang berupa kupu-kupu sisanya sekitar 90 persen adalah ngengat,  jadi kupu-kupu adalah bagian kecil dari ngengat. Banyak orang menganggap ngengat jelek dari segi bentuk fisik dan warna mungkin karena dari segi warna ngengat lebih gelap dan jarang menemukan binatang  ini karena serangga ini aktif di malam hari juga tidak jelas melihat keindahannya bila malam hari atau waktu menemukan ngengat kebetulan saja warna bentuknya kurang menarik padahal kalau kita searching di google image kita akan melihat banyak spesies ngengat yang bentuk dan variasi warnanya sangat indah.

perbedaan ngengat dan kupu-kupu


Perilaku Ngengat 


Ngengat sudah ada jauh sebelum kupu-kupu dengan bukti adanya fosil yang telah ditemukan yang diperkirakan mungkin berusia 190 juta tahun. Kebanyakan spesies ngengat aktif dimalam hari namun ada juga yang suka beraktivitas di siang hari namun ada juga yang aktif pada pagi dan sore.

Ngengat dan ulatnya dianggap salah satu hama yang merugikan petani. Ngengat dapat menghasilkan sekitar 50-350 telur dengan panjang sekitar 1 mm, kuning cerah dan menjadi lebih gelap saat akan menetas. Mereka ditaruh di satu bidang atau dalam kelompok-kelompok kecil terutama di bagian bawah daun. Pada tahap pembibitan, telur ditaruh di pada daun biji.

Larva yang baru menetas bersembunyi ke dalam daun. Kegiatan makannya meninggalkan pola bergaris pada permukaan daun. Larva yang lebih dewasa, yang biasanya berwarna hijau keabu-abuan dan berubah menjadi hijau cerah, akan memakan permukaan daun. Larva tidak memakan urat daun, hanya jaringan di antaranya, membuat efek “jendela” pada tanaman yang mengalami serangan serius. Larva meliuk dengan cepat saat diganggu dan bergantung pada utas sutra. Larva dewasa membentuk kepompong berwarna hijau muda atau coklat muda di dalam gulungan sutra pada batang atau bagian bawah daun.

Larva bisa memakan tanaman kubis pada semua tahap pertumbuhan. Serangan paling merusak saat tanaman masih muda atau pada tahap menguncup. Ngengat tidak menyebabkan kerusakan langsung terhadap tanaman, tetapi merusak daun pembungkus, walaupun tidak secara langsung mempengaruhi hasil panen, tetapi bisa mengurangi nilai panen.

Beberapa ngengat pada keluarga Tineidae seringkali di anggap sebagai hama karena larvanya memakan bahan kain seperti baju dan selimut yang dibuat dari serat alami seperti woll dan sutra, mereka namun biasanya tidak memakan material yang dicampur dengan serat buatan. Kapur barus adalah penangkal ngengat yang paling sering digunakan dan dianggap cukup efektif namun ada kekuatiran akan pengaruhnya pada kesehatan manusia. Larva ngengat dapat dibunuh dengan membekukan barang yang mereka serang untuk beberapa hari pada suhu dibawah -8 derajat selsius. Ngengat cukup tahan banting dan lebih tidak rentan pada pembasmi hama dibandingkan nyamuk dan lalat.

Tidak semua ngengat dianggap sebagai hama ternyata ada juga ngengat berguna dan diternakan seperti contohnya ulat sutera, larva dari ngengat domestik Bombyx mori. Ulat sutera diternakan untuk diambil kepompongnya. Tidak semua sutra diproduksi oleh Bombyx mori karena ada beberapa spesies Saturniidae yang juga diternakan untuk sutranya seperti ngengat Ailanthus (anggota dari kelompok Samia cynthia ), Ngengat Sutra Ek Cina (Antheraea pernyi), the Ngengat Sutra Assam (Antheraea assamensis), dan Ngengat Sutra Jepang (Antheraea yamamai). Ada juga ulat dari ngengat yang menjadi sumber makanan seperti di Afrika selatan yaitu ulat mopane, ulat dari Gonimbrasia belina, dari keluarga Saturniidae.

Perbedaan Ngengat dan Kupu-Kupu


Walaupun ngengat dan kupu-kupu mempunyai kesamaan dari ordo Lepidoptera dan dari segi fisik sekilas mirip ternyata mempunyai beberapa perbedaan adalah sebagai berikut :

1. Kupu-kupu memiliki antena yang tipis dan (dengan sedikit pengecualian) memiliki bulatan kecil (club) di ujung antenanya. Sedangkan antena ngengat mempunyai bentuk yang beragam, tetapi khususnya tidak mempunyai club diujungnya. Hal ini menjadikan adanya pembagian (tidak resmi) pada taksonomi Lepidoptera untuk membedakan antara ngengat dan kupu-kupu berdasarkan bentuk antenanya, yaitu Rhopalocera (club-antennae) untuk kupu-kupu dan Heterocera (varied-antennae) untuk ngengat.

2. Kupu-kupu beristirahat atau hinggap dengan menegakkan sayapnya, ngengat hinggap dengan membentangkan sayapnya.

3. Kupu-kupu biasanya memiliki warna lebih cerah sedangkan ngengat cenderung lebih gelap.

4.  Ngengat dibedakan dari kupu-kupu berdasarkan waktu aktif  yaitu kupu-kupu umumnya aktif di waktu siang (diurnal), sedangkan ngengat kebanyakan aktif di waktu malam (nocturnal).

5. Kupu-kupu umumnya berbadan ramping dan bagian perut yang halus sedangkan ngengat yang umumnya berbulu tebal sehingga tubuhnya terlihat padat dan berat.

Referensi
Ngengat.http://id.wikipedia.org/wiki/Ngengat. ( 8 mei 2014 )
Dan beberapa sumber




Tidak ada komentar:

Posting Komentar